Oleh : Ahmad Gibson al-Bustomi Hidup adalah sebuah kepastian (faktisitas), dan menjalaninya adalah sebuah pilihan dari sejumlah kemungkinan. Tidak ada seorang pun yang lahir dan hidup menjadi dari masyarakat tertentu sebagai pilihannya, seperti halnya tidak ada yang memilihi untuk lahir sebagai suku bangsa Sunda, atau suku bangsa lainnya. Bahkan tidak ada pula yang (bisa) memilih terlahir sebagai manusia, binatang, tumbuhan atau salah satu dari benda mati yang ada di dunia ini. Faktalah yang mengatakan bahwa kita hidup sebagai manusia dari ras suku bangsa Sunda, atau yang lainnya. Sedangkan bagaimana kita menjalani kehidupan kita sebagai bagian dari suku bangsa Sunda adalah pilihan kita sendiri. Yang jelas kita tidak bisa merubah diri kita untuk tidak menjadi suku banhsa Sunda. Setiap suku bangsa, selain dicirikan oleh kondisi fisiknya, juga dicirikan oleh struktur budayanya. Dan struktur budaya terlahir sebagai respons, atau sebagai strategi [1] , terhadap persoalan-persoalan ...